Mediakompas.com,Pontianak, Kalbar –
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Komyos Sudarso, tepatnya di depan Gang Tengkawang, Pontianak Barat, Kalimantan Barat, Jumat Siang pada pukul 10:45 (3/10).
Seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor tewas di tempat setelah terlindas truk kontainer.
Korban mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
Peristiwa tragis ini terjadi pada jam sibuk saat banyak anak sekolah dan warga melintas.
Supir truk kontainer dilaporkan sudah diamankan oleh pihak Polsek Pontianak Barat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Warga Geram, Tuntut Penertiban Jam Operasional Kontainer
Kecelakaan ini memicu reaksi keras dari warga sekitar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka menilai Pemerintah Kota Pontianak lamban dalam mengatur jam operasional kendaraan besar seperti truk kontainer, khususnya di jalan yang sempit dan padat penduduk seperti kawasan Jeruju dan sekitarnya.
“Setiap pagi jalan ini macet oleh kendaraan besar. Anak-anak sekolah lewat sini, jalan sempit, tapi kontainer tetap melintas. Kami minta Wali Kota Pontianak bertindak tegas!” ujar seorang warga di lokasi kejadian.
Masyarakat menuntut agar Pemerintah Kota Pontianak segera menetapkan pembatasan jam operasional truk kontainer demi keselamatan warga, terutama anak-anak sekolah.
Kronologi Singkat:
Lokasi: Jl. Komyos Sudarso, depan Gg. Tengkawang, Pontianak Barat
Waktu Kejadian: Jumat pagi, saat jam sibuk sekolah
Kendaraan: Truk kontainer
Korban: Seorang pelajar, meninggal di tempat
Supir: Diamankan oleh Polsek Pontianak Barat
Hingga berita ini ditayangkan, identitas korban belum diumumkan secara resmi oleh pihak kepolisian.
Peristiwa ini menjadi sorotan serius dan membuka kembali diskusi publik soal keselamatan jalan dan pengaturan kendaraan berat di wilayah kota. Apakah ini akan menjadi momen evaluasi besar bagi Pemkot Pontianak?
Ketua Umum DPP Lumbung Informasi Masyarakat meminta “kepada seluruh pemangku kepentingan di Kalbar ini agar jam operasional Mobil angkutan skala besar (Tronton, trailer, pusso) di atur agar tidak terjadi lagi kecelakaan yang hingga menghilangkan nyawa.
Begitu juga sangsi yang di terapkan harus juga lebih berat jangan hanya asuransi saja yang menyantuni sehingga terkesan nyawa manusia sebatas asuransi saja.